Blog yang membahas tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh bumi tercinta kita, mulai dari pemanasan global sampai panasnya negara-negara akibat krisis global he..he.. Selain itu blog ini juga menyediakan beberapa solusi yang mudah untuk kita lakukan. Nah, sebagai generasi muda yang merupakan calon-calon penerus dari keberlanjutan bumi dan negara ini maka kita harus "care" dengan keadaan bumi sekarang ini. Ayoo..smangad untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah lagiii!!!

Senin, 21 Desember 2009

Pollution Getting Worse!!


      Data menunjukkan bahwa kadar polusi di seluruh dunia makin lama makin parah. Kita semakin susah untuk mendapatkan udara yang steril dan segar di dunia ini. Hampir udara di seluruh dunia terkena polusi yang banyak sekali mengandung racun atau toxic. Kita sering menganggap enteng masalah tersebut, padahal perlahan tapi pasti bumi kita dirusak oleh toxic yang ada di mana-mana. Berikut ini fakta-fakta tentang bahayanya toxic bagi bumi kita.

         Cina merupakan salah satu negara yang selalu berada di daftar negara yang paling berpolusi di dunia. Dari survei yang dilakukan pada tahun 2007 oleh Departemen Lingkungan Hidup Cina di 565 kota, hanya 38% yang dinyatakan memiliki udara yang layak hirup. Persentase ini mengalami penurunan 45% dari tahun sebelumnya! Hal tersebut disebabkan oleh antara lain akibat industri batubara yang terdapat di Cina Utara yang makin maju, serta limbah pabrik industri yang tidak dikelola dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengajak masyarakat Cina untuk mengelola limbah rumah tangga dengan baik, serta memperbanyak jumlah pabrik khusus untuk mengelola samapah.
         Menurut penghitungan Netherland Environmental Assesment Agency, karbon dioksida (CO2 sebagai indikator pencemaran udara yang utama) mnegalami peningkatan sebesar 3% sepanjan tahun 2007. apabila dibuat rangking maka Cina menyumbang terbanyak yaitu sebesar 24% yang diikuti dengan Amerika sebesar 21% dan India 10% dari total emisi karbon dunia. Akhirnya, negara-negara sepakat menangani masalah polusi ini dengan penerapan teknologi ramah lingkungan dengan cara menyisihkan sekitar US$ 400 miliar.
         Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi suhu bumi meningkat antara 4-11% (2,4-6,3 derajat celcius) pada tahun 2100 mendatang akibat polusi yang tak kunjung ditanggulangi. Hal ini menyebabkan wabah penyakit semakin banyak, badai juga akan semakin sering terjadi dalam skala yang sangat besar, serta akan terjadi kenaikan permukaan air laut. Apabila persentase emisi CO2 menigkat lebih awal dari perkiraan manusia maka artinya bersiap-siaplah bencana-bencana tersebut datang lebih awal.
         Negara kita, Indonesia ternyata menduduki rangking tiga negara berpolusi di dunia. Dari semua penyebab yang ada, emisi transportasi menyumbang 85% dari total pencemaran udara yang terjadi di Indonesia. Bahayanya lagi, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia malah bertambah banyak. Hal tersebut menyebabkan makin rendahnya kualitas udara di negara kita. Fakta ini diungkapkan oleh Bapak Budi Haryanto, SKM.,MSPH.,MSc., penelitian di Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, yang mengatakan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum bebas timbal. Zat timbal (Pb) diproduksi oleh pembuangan kendaraan bermotor yang keluar dari knalpot yang kemudian 80%-nya kita hirup dan masuk ke aliran darah. Hal tersebut sangat jelas berbahaya untuk kesehatan tubuh kita apalagi masayrakat yang tinggal diperkotaan hampir setiap hari menghirup asap knalpot kendaraan.

         Selain kendaraan bermotor yang terdapat di darat ternyata pesawat juga menjadi salah satu alat transportasi yang ikut serta mengotori atmosfir. Kesimpulan ini datang dari penelitian yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) yang menyakatakan bahwa Nitrogen Oksida (Nox yaitu gas pembuangan mesin jet pesawat terbang) ternyata dapat merusak ozon lebih parah daripada CFC. Hal ini diperparah dengan semakin meningkatnya jumlah lalu lintas penerbangan komersil di seluruh dunia. Jumlahnya meningkat menjadi 5% sampai tahun 2015 dan konsumsi bahan bakarnya meningkat menjadi 3%. Ini artinya emisi nitrogen oksida pesawat terbang akan meningkat jadi 13% dalam perusakn ozon. Terlebih lagi sekarang semakin banyaknya seleb-seleb Hollywood yang lebih memilih naik pesawat jet prribadi untuk melakukan tur atau kunjugan mereka walaupun jaraknya tidak terlalu jauh. Maka dari itu, untuk mengatasinya, dibentuklah Committee on Aviation Environmental Protection (CAEP) yang bertugas melindungi kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh penerbangan.

         Selain emisi yang dihasilkan oleh kendaraan yang membahayakn lingkungan ternyata pertambangan juga menjadi salah satu area yang menghasilkan produksi tapi juga menghasilkan polusi yang terbesar. Faktanya, tidak hanya udara yang terkontaminasi tapi juga tanah hingga air yang berada disekitarnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Blacksmith Insttitute USA pada anak-anak yang berada di kawasan pertambangan emas di Ghana, ternyata di dalam darah mereka terkandung 50-100 mikrogram timah persatu desiliter. Dan kadar tersebut 10 kali lebih lebih besar dari batas aman yang dikeluarkan WHO. Padahal kadar timah dalam darah mampu merusak fungsi otak manusia secara fatal dan tentunya mematikan. Wah! Bahaya sekali ya ternyata. Maka dari itu, mari kita bersama-sama mulai dari sekarang berusaha mengurangi tingkat polusi dan mengembalikan lingkungan hidup menjadi bersih dan aman untuk kita hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar